Sabtu, 03 Maret 2012

DAKWAHTAINTMENT

Menyampaikan Kebenaran Secara Terhormat

Nabi saw
Al-islamu yu’la wala yu’la alih?. Islam itu tinggi, tidak yang labih tinggi daripada Islam.
Barang siapa mengikuti pola hidup golongan diluar Islam, maka mereka termasuk golongan itu[?].

QS. Ali-‘Imran: 110
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Lantas?
Pertama: bagaimana dengan keadaan para ustadz di TV yang menyiarkan Islam sambil berikhtilat dengan wanita yang bukan muhrimnya?. Kadang para artis/selebritis yang mendampingi ustadz tersebut bernyanyi sambil menggoyangkan pinggul dihadap ustadaz tersebut sambil diiringi dengan musik yang mengundang syahwat. Bukankah ini merupakan pelecehan islam dihadap ustadz tersebut?.
Kedua: bagaimana dengan paradigma berpikir ustadz tersebut yang secara tegas merendahkan Islam yang tidak berani mengatakan, bahwa bercampur dengan wanita bukan muhrim hukumnya haram?.
Ketiga : bagaimana dengan keadaan para ustadz di TV yang hanya dijadikan sebagai pelengkap acara yang sangat tidak Islamy?.
Keempat: bagaimana dengan keadaan para ustadz di TV yang tidak mempunyai nilai tawar?. Tidak berani mengatakan: saya akan tampil, tetapi dengan syarat tidak berikhtilat dengan wanita bukan muhrim.
Kelima: bagaimana dengan keadaan para ustadz di TV?. Apakah hanya demi materi mereka rela berikhtilat dengan wanita bukan muhrim, sambil mengatakan: saya sudah berda’wah. Apakah tidak sebaiknya, mereka mencari keterampilan lain untuk sumber nafkah anak-istri mereka?, yaitu  sumber nafkah yang dapat mengangkat izzah ustadz tersebut?.
Keenam: bagaimana dengan ustadz yang dengan bangganya terlihat di TV menunjukkan kemewahan rumahnya seharga Rp.2 M, dan memiliki mobil mewah seharga ratusan juta rupiah?. Sementara realitas ummatnya hidup dibawah garis kemiskinan?. Sungguh menyakitkan.

Sebab-Sebab Kemuliaan
Komitmen kepada kitabullah dan Sunnah Rasul. Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?  [QS. Al-Anbiyaa’: 10].

Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya [QS. Faathir: 10]. Maksudnya, jika kita [termasuk para ustadz] mencari kemuliaan, maka dia harus mencarinya dengan senantiasa mentaati Allah swt.

Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui [QS. Al-Munaafiquun: 8].

Umar bin Khottab ra.
Sesungguhnya kami adalah orang-orang paling hina. Lalu Allah memuliakan kami dengan Islam. Seandainya kami mencari kemuliaan diluar Islam, niscaya Allah menghinakan kami.

Kemenangan-kemenangan besar dalam sejarah Islam, diberikan Allah melalui tangan orang-orang yang ikhlas berjuang demi agama mereka, dengan tetap konsisten mengikuti syariat Allah. Tidak dengan dakwahtainment, hanya sekedar asesoris dan pelengkap acara yang dengan tegas merendahkan izzah Islam.

Stephen R. Covey
Banyak orang sukses mangaku tidak merasakan kebahagiaan ketika kesuksesannya hanya ditopang oleh kelebihan diri. Tetapi ketika mereka tahu kesuksesannya muncul dari kelebihan moral [akhlak], saat itulah mereka merasa bahwa mereka orang yang bahagia.

Justifikasi
Diperlukan keberanian untuk berubah. Sambil dengan penuh keikhlasan kita berdo’a kepada Allah, semoga Allah memberi hidayah kepada para ustadz entertaint kita yang mulia. Semoga mereka mempunyai keberanian untuk berubah demi kehormatan Islam. Wallhu a’lam.


Pagedangan, 3 Maret 2012