Senin, 15 Oktober 2012

AMANAH PEMIMPIN






15 Oktober 2012. Halte Bus Tangerang- Jakarta.
Bang, mau kemana?. Kok kelihatannya terburu-buru. Tanya saya kepada salah seorang pegawai Pemda DKI Jakarta. Emangya bapak gak baca berita?. Hari ini pelantikan Gubernur dan wakil Gubenur baru, Jokowi-Ahok. Kita siapa-siap untuk menyambut mereka berdua. Oh ya, saya menimpali dengan santai. Emangnya kalau dapat Gubenur baru, akan banyak perubahan?. Apakah Anda gak sadar bahwa permasalahan Jakarta demikian kompleks sehingga menurut saya jangan terlalu banyak berharap, ntar kecewa, apalagi Anda bisa terserang strok nanti. Saya ngajak bercanda dengan santai. Oh ya, apakah Anda tau bahwa berdasarkan hasil survey, Gubernur sebelumnya, Fauzi Bowo dianggap gagal memperbaiki Jakarta?. Lantas, bagaimana dengan Gubernur yang baru nanti?. Jawab saya, Yach, biarlah sejarah yang akan mencatat nanti. Apakah Jokowi berhasil seperti di Solo atau gagal?. Tapi sekali lagi, saya sarankan, jangan terlalu banyak berharap. Kayaknya bapak ini gak senang dengan Jokowi ya?. Bukan begitu bang, jawab saya. Soalnya, tanggal 18-30 September 2012 yang lalu, saya dan istri mengahadiri acara pernikahan keponakan saya di Solo. Selama tiga hari di Solo, saya sempatkan untuk berwisata kuliner diberbagai tempat, dan ------- sedikit melakukan survey tentang keberhasilan Jokowi memimpin Solo. Saya melihat langsung kondisi lingkungan, dan melakukan wawancara ala wartawan dadakan. Hasilnya cukup signifikan. Kata mereka, kota Solo belum layak dikatakan sebagai kota bersih dan nyaman. Penataan kota masih terkesan semrawut. Menurut saya, kota Malang masih sedikit lebih bersih dibandingkan dengan kota Solo secara keseluruhan. Demikian jawab penduduk yang saya Tanya. Lantas pertanyaan saya, kok bisa ya, Jokowi dinobatkan sebagai walikota terbaik sedunia?. Bukankah ini hanya merupakan pernyataan sepihak dari mas media [wartawan yang mungkin dibayar?]. Apakah ada tim khusus secara internasional yang melakukan penilaian terhadap berbagai penataan kota diseluruh dunia?, sehingga tiba-tiba Jokowi dinobatkan sebagai Walikota terbaik sedunia?. Jangan-jangan ini hanya merupakan permainan politik pencitraan sebelum pencalonan sebagai Gubernur DKI Jakarta?. Pusing saya pak. Pokoknya, saya berharap Gubernur yang baru nanti, bisa sedikit memperbaiki kondisi Jakarta. 

Apakah abang tau, apa saja kondisi ketidaknyamanan di Jakarta?, Tanya saya. Saya meneruskan: Kondisi ketidkanyamanan di Jakarta, adalah:
Pertama, kemacetan lalu lintas. Ditambah dengan transportasi umum yang tidak nyaman, tidak aman, tidak sehat, dan tidak sopan. Perbandingan kendaraan umum [publik] dan kendaraan pribadi adalah 2 : 98. Artinya, setiap 98 kendaran pribadi yang melewati jalan-jalan di Jakarta, hanya ada 2 kendaraan umum. Kedua, langganan banjir yang masih menghantui masyarakat Jakarta. 40 % dari luas wilayah DKI Jakarta merupakan kantong-kantong yang rawan banjir. Ketiga, layanan birokrasi Pemda yang sangat buruk. Keempat, tingkat kriminal yang terus meningkat. Kelima, pelayanan kesehatan yang mahal dan buruk. Keenam, pendidikan yang mahal. Ketujuh------ sambil narik napas saya berkata, orang yang mati mau dikuburkan pun sangat sulit. Kata saya memancing komentar si abang pegawai Pemda DKI Jakarta tersebut. 
Namun apa komentarnya?. Sungguh mengejutkan?. Yang penting, katanya, asal jangan Fauzi Bowo, amandeh kita-kita ini. Emangnya kenapa dengan Fauzi Bowo?. Soalnya, kata si abang: Fauzi Bowo kan didukung oleh berbagai partai yang kita sudah tau rekam jejak mereka. Pasti mereka akan mengeroyok Fauzi Bowo untuk minta proyek sana-sini. Iya lah, katanya, ini sudah menjadi rahasia umum. Bapak kan sudah tau partai-partai yang mendukung Fauzi Bowo, adalah partai yang secara umum oknumnya banyak yang korup. Kasihan rakyat yang terus menderita, sementara APBD DKI Jakarta tahun 2012 sebesar 41,3 Triliun. Subhanallah, kata saya. Uang sebanyak itu digunakan untuk apa saja?. Makanya pak, bapak harus bersyukur dengan adanya Gubernur yang baru. Paling tidak ada harapan baru. Semoga saja apa yang dijanjikan bisa menjadi kenyataan, lanjut saya.

Tapi------ kalau Abang tadi bilang bahwa Fauzi Bowo dilingkari oleh banyak partai politik yang oknumnya banyak yang korup, apakah kedua partai politik PDIP dan Gerindra yang mendukung Jokowi-Ahok, oknum-oknumnya tidak banyak yang korup?, saya bertanya sambil tersenyum. Jawabnya: kalau ada yang korup, jumlahnya tidak sebanyak oknum yang mendukung Fauzi Bowo, sambil melambaikan tangannya menuju bus yang menanti untuk menghantarkannya menuju balai kota Jakarta menyambut Gubernur baru DKI Jakarta, Jokowi-Ahok.

Semoga tidak menjadi kenyataan di DKI Jakarta, menurut Henry Makaw Ph.D., dalam bukunya, ILLUMINATI. Dunia dalam genggaman perkumpulan setan: sebagian besar pejabat publik, merupakan boneka Zionisme, atau paling tidak menjalankan agenda Zionisme dalam menjalankan Penataan dunia baru, New World Order.

Sekedar perbandingan:
Umair bin Saad ra, Gubernur Himsh, sekarang Suriah.
Pada masa pemerintahan Umar bin Khottab ra., Umar menugaskan Umair bin saad ra untuk menjadi Gubernur di Himsh. Suatu hari Umair bin Saad ra datang ke Madinah menghadap Umar bin Khottab ra.
Umar   : apakah kamu datang dengan berjalan kaki?
Umair  : ya, wahai amirul mukminin
Umat   : apakah kamu tidak mendapatan kendaraan dari penduduk Himsh?
Umair  : mereka tidak memberiku dan aku tidak meminta kepada mereka
Umar   : mana harta yag kamu bawa untuk baytul mal?
Umair  : aku tidak membaw apapun
Umar   : mengapa?
Umair  : ketika aku tiba di Himsh, aku mengumpulkan orang-orang sholeh di sana. Aku menyerahkan harta fa’i Himsh untuk dibagikan kepada yang berhak menerimanya.
Umar   : berkata kepada sekretarisnya, perpanjang penugasan Umair sebagai Gubernur Himsh.
Umair  : mana mungkin aku menerima sesuatu yang tidak aku inginkan?. Aku tidak akan bekerja untukmu dan untuk siapapun sesudahmu wahai amirul mukminin.
Mantan Gubernur Himsh tersebut akhirnya membawa keluarganya untuk menetap dipinggiran kota Madinah. Sampai tiba akhir hayatnya. Tanpa harta yang melimpah. Dialah potret unik diantara kaum laki-laki, seorang murid dari madrasah Rasulullah saw. Semoga Allah swt meridhoi mereka. Wallah a'lam.

Pagedangan, 15 Oktober 2012.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar