Rabu, 30 Mei 2012

PERGESERAN ITU SEMAKIN NYATA


Anak-anak Menjadi Korban Perang
QS. Al-ankabut: 69
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

QS. Al-Hasy: 18
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ahad, 27 Mei 2012, salah satu  stasiun TV swasta, melakukan wawancara jarak jauh, Jakarta-Lamongan. Yang menjadi topik mebicaraan, adalah: seorang gadis berjilbab dari kota kecil di jawa Timur, Lamongan, yang berhasil meraih prestasi membanggakan, nilai UAN tertinggi tingkat Nasional untuk  SLTA tahun 2012.
Seorang gadis dari keluarga kurang mampu, namun berhasil meraih prestasi membanggakan. Banyak tawaran dari berbagai Perguruan Tinggi yang siap menerimanya masuk menjadi mahasiswi. Pilihannya, adalah fakuktas Kedokteran. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof, M. Nuh, berjanji akan membantu kelancaran gadis tersebut untuk meraih cita-citanya.

Yang perlu dicermati:
1. Gadis tersebut menggunakan busana muslimah yang menjadi identitas seorang muslimah yang sholehah. 2. Berasal dari keluarga kurang mampu. 3. Secara berulang dia mengatakan akan membanggakan kedua orang tuanya, sehingga memilih fakultas kedokteran. 4. Berniat untuk menolong orang banyak jika kelak menjadi seorang dokter.

Yang perlu disikapi:
1. Sekitar 10 tahun terakhir, siswa berprestasi secara nasional, berasal dari daerah/ kota kecil yang jauh dari sarana kelangkapan teknologi. 2. Ternyata kelengkapan teknologi [termasuk teknologi pendidikan], tidak menjamin kesuksesan seseorang. 3. Kota pelajar terkenal, seperti Yokyakarta, Bandung, Surabaya, dan Jakarta, sudah sulit mendapatkan anak-anak yang berprestasi secara nasional.

Mungkinkah ini karena pengaruh teknologi, khususnya tenologi dibidang informasi, yang ternyata berpengaruh NEGATIF terhadap anak didik di kota-kota besar?. Atau mungkin ini dampak dari kegagalan para orang tua dalam mengawasi anaknya?. Atau mungkin kegagalan sistem pendidiikan kita yang hanya mengutamakan pendidikan yang berorientasi materialisme?. Atau mungkin ini sebagai bukti kemenangan dari pihak tertentu yang memang sengaja ingin menghancurkan generasi kita, terutama anak-anak yang tinggal di kota besar?. Atau mungkin karena anak-anak kita sudah tidak melihat contoh dari para orang tua termasuk para pemimpinnya?. Lantas kata mereka: masa bodoh dengan prestasi pendidikan, yang penting gua bisa hidup dengan happy, menjadi anak gaul. Tentang masa depan, kita pikirkan nanti saja., Yang penting hari ini kita happy, happy, dan happy.

Kita sepakat, bahwa kebesaran suatu bangsa [ummat], ditentukan oleh anak-anak muda yang sejak awal sudah berprestasi. Tentu saja dari perspektif Islam, prestasi yang harus kita capai adalah: kekuatan ruhiyah, kekuatan intelektual, kekuatan fisik, mental, akhlaq, dan kekuatan-kekuatan lainnya yang dapat menghantarkan mereka mejadi PENGENDALI di Negara ini [bukan follower], keuatan yang dapat mensejahterakan dunia-akhirat.

Lantas, ---------- hal-hal apa yang harus kita rubah/perbaiki?.
Pertama, kekuatan iman/aqiedah, akhlaq dan ibadah. Ini harus donomorsatukan. Kemudian: Merubah paradigma mereka tentang arti dan makna kesuksesan/keberhasilan. Merubah paradigma mereka tentang arti dan makna kemajuan teknologi. Merubah paradigma mereka tentang tujuan dan sasaran yang akan mereka capai bila kelak telah menjadi dewasa. Merubah paradigma mereka tentang arti dan makna perjuangan kehidupan manusia. Merubah paradigma mereka tentang Indonesia yang kaya akan sumber daya. Merubah paradigma mereka, bahwa hakekat hidup ini adalah berperang melawan musuh abadi. Kita harus pandai mendefinisikan [menyebutkan] kepada mereka, siapakah sebenarnya musuh-usuh mereka.  Merubah paradigma mereka tentang para pahlawan yang telah berjihad mengusir penjajah kafir di Negara ini. Mengenalkan kepada mereka kisah/sejarah tentang kesuksesan dan kebanggaan  para pendahulu kita, terutama kisah para sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in. Bagaimana tentang usaha dan kesuksesan mereka sampai berhasil menjadi inspirasi ummat Islam dan mewarnai kehidupan dunia dengan nila-nilai Islam selama lebih dari 1000 tahun.

Sikap kita:
Menyiapkan generasi penerus, adalah KEWAJIBAN. Menyiapkan generasi muslim yang tangguh adalah keharusan yang sangat penting dan mendesak. Generasi yang tangguh secara aqiedah, akhlaq, fisik, wawasan, pendidikan dan maisah.
Diperlukan kerja keras, kerja tekun, kerja smart, pengorbanan, dan kesungguhan. Tetapi kalau kita tidak memulainya sekarang, maka kapan lagi?. Kita sudah muak menyaksikan kerusakan generasi penerus kita. Tetapi kalau hanya berhenti sampai pada penilaian [menjadi komentator], tanpa action, maka kita pasti TURUT BERDOSA.

Rasul saw:
Didiklah anak-anakmu, karena kelak mereka akan menghadapi zaman yag berbeda dengan zaman kalian saat ini.

Ajarkan anak-anak kita untuk BERANI mengambil resiko, berani berbeda dengan kebanyakan orang, dan berani menyuarakan kebenaran.
Kita puas dengan mulai berdirinya kegiatan tahfidz qur-an untuk anak-anak kita diberbagai daerah. Semoga kelak mereka bisa tumbuh menjadi pemimpin di negeri yang sekarat ini. Kita harus menjadi penyelamat bangsa ini, kalau bukan sekarang, kapan lagi?. Wallahu a’lam.

Palangka Raya, 30 Mei 2012.




Selasa, 29 Mei 2012

MEYIAPKAN GENERASI PENERUS


Perlu Kesungguhan


QS. Al-ankabut: 69
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

QS. Al-Hasy: 18
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Tampak diberbagai acara semua stasiun TV swasta, para ahlul bathil dengan PENUH KESUNGGUHAN menyiapkan generasi penerus mereka. Mulai dari  cara berpakaian, content pembicaraan, sampai kepada sikap mereka terhadap orang tua yang sangat tidak mendidik, termasuk mensikapi peristiwa kontemporer semisal diskusi Irsyad Manji dan konser Lady Gaga. Sikap dan penampilan mereka merupakan derifative [turunan] dari sikap orang tua mereka.
Wajar kalau mereka menyiapkan generasi penerus, karena ini merupakan hukum keihidupan [sunnatullah].

Sementara disisi yang lain, kita menyaksikan generasi muda kita sebagian besar berkeliaran di jalan, bergerombol, bercampur antara laki dan wanita yang bukan muhrim. Hampir setiap hari.
Kalau hal ini dibiarkan terus, maka dalam waktu yang tidak lama, benar-benar kita akan menjadi PENONTON & BUDAK dinegeri sendiri.

Mereka yang sebagian kecil hanya menumpang cari makan di negeri ini, akan berubah menjadi penguasa sekaligus sebagai pengusaha di negeri yang katanya kaya akan sumber daya, baik sumber daya alam maupun manusia. Kita  benar-benar akan dipecundangi oleh mereka. Tanda-tanda ini semakin jelas terlihat.

Kita berharap pada pemerintah?. Terlalu sulit untuk berharap pada pemerintah saat ini untuk serius menyelamatkan generasi penerus kita. Karena mereka lebih sibuk melayani diri sendiri dan kelompoknya, termasuk melayani cukong-cukong mereka di dalam & diluar negeri. Banyak kebijakan pemerintah merupakan titipan dari cukong-cukong mereka di dalam dan di luar negeri.

Sikap kita:
Menyiapkan generasi penerus, adalah kewajiban. Menyiapkan generasi muslim yang tangguh adalah keharusan yang sangat penting dan mendesak. Generasi yang tangguh secara aqiedah, akhlaq, fisik, wawasan, pendidikan dan maisah.
Diperlukan kerja keras, kerja tekun, kerja smart, pengorbanan, dan kesungguhan. Tetapi kalau kita tidak memulainya sekarang, maka kapan lagi?. Kita sudah muak menyaksikan kerusakan generasi penerus kita. Tetapi kalau hanya berhenti sampai pada penilaian tanpa action, maka kita pasti TURUT BERDOSA.

Rasul saw:
Didiklah anak-anakmu, karena kelak mereka akan menghadapi zaman yag berbeda dengan zaman kalian saat ini.

Ajarkan anak-anak kita untuk BERANI mengambil resiko, berani berbeda dengan kebanyakan orang, dan berani menyuarakan kebenaran.

Kita puas dengan mulai berdirinya kegiatan tahfidz qur-an untuk anak-anak kita diberbagai daerah. Semoga kelak mereka bisa tumbuh menjadi pemimpin di negeri yang sekarat ini. Kita harus menjadi penyelamat bangsa ini, kalau bukan sekarang, kapan lagi?. Wallahu a’lam.

Surabaya, 29 Mei 2012.