Jumat, 02 Maret 2012

PERBANDINGAN LIMA PERADABAN

Peradaban Ilmu Pengetahuan

Setiap peradaban Kami pergilirkan tentang kalah-menangnya.
Kita mengenal lima peradaban besar:
1. Peradaban Yunani
2. Peradaban India
3. Peradaban Persia
4. Peradaban Romawi
5. Peradaban Islam

1. PERADABAN YUNANI
Peradaban Yunani dikenal juga sebagai peradaban Helenisme, merupakan dasar peradaban dunia kuno. Bangsa Yunani mengawali peletakan peradabannya berdasarkan filsafat, adab, dan beberapa keahlian lainnya.
Tokoh yang menonjol dalam peradaban Yunani, adalah Socrates, Plato, dan Aristoteles. 

Teori Plato
Plato mengatakan sebuah kota [Negara] yang berdaulat, terdiri atas tiga kelompok [kelas] masyarakat.
Kelas pertama, adalah para ahli filsafat.
Kelas kedua adalah tentara.
Kelas ketiga adalah para pekerja [buruh] dan petani. 

Masing-masing dari ketiga kelas masyarakat ini memiliki karakteristik yang berbeda. Kelas tertinggi adalah para ahli filsafat. Mereka yang menentukan hukum. Masyarakat kelas pertama inilah yang menentukan hukum, dan mengatur kehidupan masyarakat. Para ahli filsafat membenarkan pembunuhan terhadap anak-anak dengan alasan untuk mengurangi kepadatan penduduk yang dapat menyebabkan Negara menjadi miskin. Kelas kedua, yaitu tentara. Menurut Plato: tentara [prajurit] tidak punya hak untuk membentuk keluarga, tidak boleh mempunyai istri dan anak. Wanita sebagai milik bersama diantara seluruh tentara. Anak-anak yang lahir dari para perempuan tersebut tidak diketahui ayahnya. Anak-anak tersebut dianggap anak-anak Negara.
Masyarakat kelas ketiga menurut Plato: Masyarakat ini harus bekerja keras mengabdi kepada kelas pertama dan kedua. Mereka tidak punya hak secara bebas. Bila mereka sakit, tidak boleh diberi tempat, dan harus dibuang jauh dari kota. Demikian teori Plato tentang Negara yang berdaulat.
Bagaimana dengan teori Aristoteles?
Aristoteles mengatakan: perbudakan diantara sesama manusia merupakan hak dan kewajiban. Dia membagi kelas manusia menjadi dua, yaitu hakim dan yang dihukum. Orang yang mempunyai kedudukan tinggi, bebas menentukan hukum terhadap orang yang kedudukannya lebih rendah. Kelas tuan dan budak. Masyarakat kelas budak, wajib menyerahkan jasadnya [fisiknya] kepada tuannya.

Komentar
Peradaban Yunani adalah peradaban yang tidak berakhlaq, demikian menurut Will Durrant. Peradaban yang tidak manusiawi. Menghalalkan hubungan seks bebas. Tidak berpikir untuk mencintai sesama manusia, termasuk tetangga, kecuali hanya berpikir untuk diri mereka sendiri. Kondisi ini menyebabkan peradaban Yunani dengan cepat mengalami kemerosotan.

2. PERADABAN INDIA
Peradaban ini berdiri sejak 1003 SM. Memberikan kontribusi dalam menciptakan angka satu sampai Sembilan. Unggul dalam ilmu segitiga, kedokteran, matematika, dan astronomi.
Peradabab India membagi manusia ke dalam beberapa kasta, dimana terjadi saling merendahkan diantara sesame manusia.
Kasta pertama: Kasta Brahma. Kasta ini yang menciptakan undang-undang Negara dan politik. Undang-undang ini menjadi rujukan agama untuk mengatur kehidupan manusia. Undang-undang ini membagi manusia menjadi empat kasta:
1. Kasta Brahma [tukang sihir dan ahli agama].
2. Lasta Ksatria [ahli perang].
3. Kasta Waisa [petani dan pedagang].
4. Kasta Sudra [pembantu dan budak].

Kasta Brahma mempunyai hak membuat undang-undang dan bertindak sebagai tuhan, dan mereka adalah raja seluruh makhluk. Seluruh yang terdapat dipermukaan bumi ini adalah milik mereka, berhak mengambil harta milik kasta Sudra. Budak tidak boleh memiliki sesuatu, seluruh hartanya adalah milik tuannya. Kedudukan kasta Sudra lebih rendah dari hewan. Penganut kasta Sudra bisa dijadikan sebagai tebusan terhadap pembunuhan binatang seperti anjing, burung dan sebagainya.
Bagaimana dengan wanita?. Kedudukan wanita dalam masyarakat India boleh dijadikan sebagai tebusan bila seorang laki-laki mengalami kebangkrutan. Wanita boleh dijadikan sebagai taruhan judi. Wanita boleh mempunyai banyak suami. Bila suami wanita tersebut meninggal dunia, maka wanita tersebut menjadi pendeta, tidak boleh menikah lagi, atau dia menjadi budak dari keluarga terdekat dari suaminya. Kadang wanita diwajibkan untuk membakar dirinya sebagai bentuk belasungkawa atas kematian suaminya.
Komentar
Peradaban India merupakan peradaban kebodohan, penyembah berhala, dan sangat merendahkan nilai-nilai kemanusiaan.

3. PERADABAN PERSIA
Peradaban Persia cemerlang pada masa pemerintahan Sasaniyah pada kurun ketiga sebelum Masehi. Peradaban ini unggul dibidang ketatanegaraan, politik, dan peperangan. Dahulunya mereka menyembah Allah. Agama resminya adalah Zoroaster. Bahasa resminya adalah bahasa Fahlawiyah. Dari penyembahan kepada Allah, berubah menjadi penyembahan kepada matahari, bulan, bintang, dan benda-benda langit lainnya.
Tokoh yang terkenal dalam peradaban Persia adalah Zarathustra [583-660 M]. Dia mengatakan: cahaya Allah menjelma dalam setiap sesuatu yang bercahaya [berkilap] dialam dunia ini. Karena itu dia memerintahkan agar menghadap matahari dan api waktu beribadah, karena cahaya merupakan perlambang Tuhan. Dia mengajarkan untuk tidak mengotori api, udara, debu, dan air. Selanjutnya para pendeta pengikut Zarathustra mengharamkan segala sesuatu yang behubungan dengan api, cukup aktivitas mereka dibatasi hanya dalam dunia pertanian dan perdagangan. Akhirnya api dijadikan sebagai kiblat ritual ibadah untuk menyembah api tersebut. Kemudian membangun tempat-tempat ibadah penyembahan api, dan menentang setiap agama selain agama yang menyembah api.
Salah satu puncak kebejatan peradaban Persia ini adalah ketika Raja Yazdajird II yang memerintah diakhir kurun kelima Masehi, menikahi putrinya kemudian membunuhnya. Dan Raja Bahram yang memerintah pada kurun keenam Masehi, menikahi saudara perempuannya. Raja Persia mengatakan, darah ketuhanan mengalir dalam urat nadi mereka.

Komentar
Peradaban Persia merupakan peradaban pengkultusan hawa napsu, penyembah api, dan sangat merendahkan nilai-nilai kemanusiaan, sangat mendewakan kenikmatan ragawi, serta menganggap raja Persia adalah penjelmaan Tuhan, bebas membuat aturan sendiri.

4. PERADABAN ROMAWI
Romawi merupakan peradaban paling besar di Eropa sesudah peradaban Yunani. Peradaban Romawi dikenal dengan undang-undang ketatanegaraan yang modern, seperti undang-undang perkawinan, undang-undang tentang hak dan kewajiban individu dan masyarakat. Romawi menguasai Eropa selama dua abad sebelum kelahiran Nabi Isa as. Mereka menguasai Syiria, dan Mesir. Karena itu Romawi menjadi peradaban yang strategis, sehingga mampu mneguasai dunia. Namun sebelum diutus kenabian Muhammad saw., Romawi terjerumus kedalam kerusakan dari segala sisi kehidupan. Mereka terpenjara dibawah kekuasaan Kaisar Nero.
Lebih parah lagi, pada zaman Konstantin [272-337 M], ketika peradaban ini mewarnai ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa as. Dimana doktrin peradaban Romawi mewarnai kekuasaan gereja [pendeta]. Gereja sangat mendominasi semua aturan, yaitu:
Pertama: Hanya orang-orang gereja [pendeta] yang berhak menafsirkan nash-nash kitab suci. Orang umum menerima apa saja dari penafsiran geraja, tidak diperbolehkan bertanya atau melawan.
Kedua: Selain kitab suci, adalah batil, tidak boleh dijadikan pegangan, apalgi mempelajarinya.
Ketiga: orang gereja merupakan penjelmaan Allah di muka bumi. Sehingga mereka berhak menyiksa orang-orang yang menentang pemikiran mereka, dan meneguhkan siapa saja yang mentaatinya.
Keempat: Kemampuan [mukjizat] yang dimiliki oleh para Pendeta, dijadikan sebagai pedoman dalam memerangi ilmu pengetahuan, karena mukjizat menafikan hukum sebab akibat.
Kelima: mengarahkan supaya meninggalkan kehidupan dunia, dan mengabaikan kesenangan hidup duniawi. Mengutamakan kerjaan langit, tanpa peduli dengan raga, harta, dan kemewahan. Pada saat hasil-hasil penelitian yang tersebar di dunia timur digunakan untuk kemewahan dunia, maka para pendeta mengarahkan untuk menentang hasil penelitian tersebut.
Karena itu pihak gereja memerangi berbagai macam ilmu pengetahuan. Merendahkan hasil-hasil penemuan dibidang ilmu pengetahuan, seperti penemuan dibidang kedokteran, astronomi, matrematika. Bahkan membakar buku-buku tersebut atau menyembunyikannya. Muncul aturan yang mengharamkan kepada pemeluk agama Masehi untuk membaca buku-buku yang bertentangan dengan paham gereja, atau buku-buku yang membukan kesalahan-kesalahan [aib] gereja.
Disisi lain, peradaban Romawi memberikan pengaruh pada agama Masehi, meliputi: menutup ruang perdebatan ahli kalam, sehingga akal menjadi tidak berfungsi. Menciptakan peperangan atas nama agama, melakukan penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak sepaham.
Dari sisi sosial kemasyarakatan, peradaban Romawi membagi dua kelompok masyarakat, yaitu kelomopok majikan dan budak. Majikan berhak mendapatkan seluruh haknyanya, sedangkan budak tidak berhak mendapatkan kedudukan dalam masyarakat. Bila seorang budak melarikan diri kemudian tertangkap, maka tuannya berhak untuk membakarnya hidup-hidup atau menyalibnya. Caesar Agustus [62SM-14M], telah menangkap 30.000 orang budak yang melarukan diri, kemudian menyalib seluruh budak tersebut. Para majikan berhak memukul, memenjarakan, menyiksa budaknya dengan cara dikumpulkan bersama binatang buas untuk diterkam sampai mati dan ditonton secara meriah oleh orang banyak. Wali kota Rora yang bernama Pedanius Secundus pada tahun 61 M menghukum mati 400 orang budaknya.
Bagaimana dengan wanita?. Wanita hamil ditetapkan sebagai benda yang tidak bernyawa. Mereka dianggap najis, dilarang berbicara, tidak boleh makan daging, tidak boleh tertawa, dilarang berbicara sehingga mereka meletakkan di atas bibirnya gembok dari besi.

Komentar
Peradaban Romawi merupakan peradaban yang tidak berakhlak, peradaban yang sangat merendahkan nilai-nilai kemanusiaan, tidak menghormati ilmu pengetahuan. Diakhir abad keenam Masehi, peradaban Romawi berada pada tingkat kerusakan yang sangat parah.

5. PERADABAN ISLAM
Karakteristik peradab Islam
Pertama: universalitas
Kedua: Berdasarkan ajaran Tauhid
Ketiga: Seimbang dan moderat
Keempat: adanya sentuhan akhlak

Universalitas
Peradaban Islam sangat menghargai nilai-nilai kemanusiaan, bersifat toleran. Bahkan dalam suasana perangpun, ajaran Islam melarang merusak tanaman, tempat peribadatan agama lain, membunuh wanita, anak-anak dan orang tua. Semua manusia mempunyai kedudukan yang sama, tidak membedakan warna kulit, asal keturunan, kebangsaan, dan kesukuan, hanya dibedakan berdasarkan ketaqwaannya kepada Allah swt.
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal [QS. Al-Hujuran: 13].

Agama ini diturunkan kepada semua manusia, tidak mengenal perbedaan apalagi keistimewaan. Diturunkan kepada seluruh alam semesta. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam [QS. Al-Anbiyaa’: 107]. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui [QS. Saba: 28].

Tauhid [Rabbani]
Peradaban Islam berdiri di atas dasar yang kokoh secara mutlak kepada Allah, Rabb alam semesta. Tuhan yang mengatur, menyeimbangkan, dan memelihara seluruh alam, dari benda yang super kecil sampai benda yang super besar. Termasuk mematikan dan menghidupkan seluruh makhluk, memberi rezki, menentukan bahagia atau sengasara.
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup[689] dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" [QS. Yunus: 31].
Peradaban Islam tidak menuhankan hakim. Tidak menuhankan raja. Meletakkan manusia pada derajat yang sama [hanya dibedakan berdasarkan taqwa]. Serta meniadakan sekutu bagi Allah.

Seimbang dan moderat
Peradaban Islam sangat mengutamakan keseimbangan diantara semua unsur kemanusiaan. Menyeimbangkan antara fisik [jasadiyah], akal [aqliyah], dan rohani [ruhiyah]. Menyeimbangkan antara kepentingan individu dan masyarkat. Menyeimbangkan distribusi ekonomi kepada semua masyarakat [tidak berarti semua masyarkat harus sama tingkat kekayaannya], melainkan hak-hak fakir miskin akan dipenuhi oleh penguasa, dengan cara menghidupkan ruang zakat, infaq, sadaqoh, dan hibah.
Peradaban Islam tidak membedakan antara ilmu syariat dan ilmu umum. Peradaban Islam berlandaskan pada metode keilmuan, riset, dan penerapannya. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan pemikir Barat modern, mereka mengakui, bahwa dasar-dasar kebangkitan ilmu pengetahuan Barat bersumber dari hasil-hasil penemuan ilmuwan muslim. Bahkan sampai saat ini masih banyak manuskrip hasil penelitian ilmuwan muslim yang tersimpan di perpustkaan Barat yang belum sempat diaplikasikan.
Keseimbangan yang lain, adalah tidak membedakan antara kebahagiaan dunia dan akhirat, antara laki-laki dan wanita.

Semua kesimbangan yang merupakan karakteristik peradaban Islam, menurut Sayyid Qutb, adalah kesimbangan alam semestas. Semua sisinya saling melengkapi dan menguatkan. Dalam hal makan minum pun, Allah swt., mewajibkan semua penganut Islam untuk tidak berlebihan. Termasuk dalam hal mencintai dan membenci, Allah swt mewajibkan kita untuk senantiasa moderat [seimbang].

Sentuhan akhlak
Akhlak dalam peradaban Islam, menjadi pagar yang membatasi. Semua sisi dari ajaran Islam, sangat sarat dengan sentuhan akhlak. Dalam suasana perang sekalipun, ajaran Islam sangat mengutamakan akhlak terhadap musuh, binatang, tanaman, orang tua, anak-anak, dan kaum perempuan. Akhlak merupakan brand bagi setiap muslim dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Penerapan akhlak yang tinggi dalam rekaman sejarah Islam [termasuk rekaman sejarah kemanusiaan], mulai dari awal da’wah Rasulullah saw., sampai pada akhir kejayaan Islam, sangat banyak sehingga para sejawarhwan mengatakan: peradaban Islam selain peradaban ilmu pengetahuan, juga merupakan peradaban yang sarat dengan akhlak yang mulia.
Akhlak yang mulia dibangun dari keimanan yang kokoh, aqiedah yang tangguh, dan lebih mengutamakan bekal akhirat dari pada dunia. Para pendahulu kita, seakan manusia-manusia akhirat yang hidup di dunia, sehingga mereka mengatakan: seakan-akan saya melihat sorga dan neraka, seakan-akan saya sedang meniti jembatan shirotalmuataqiem.

Paradigma inilah yang menjadi dasar keutamaan akhlak dalam peradaban Islam. Mereka seakan pengembara yang sedang mampir istirahan sejenak didunia ini, untuk kemudian melanjutkan perjalanan  menuju keabadian sorga.

Secara umum, penerapan akhlak dalam Islam, meliputi: akhlak terhadap Allah, swt., terhadap Rasul saw., akhlak terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, pemimpin, Negara, binatang, tanaman, dan akhlak terhadap lingkungan secara keseluruhan. Penerapan akhlak ini senantiasa merujuk kepada nilai-nilai Qur’an dan Sunnah Nabi saw. Aku diutus kedunia ini untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Masih banyak karakteristik peradaban Islam, seperti: realistis, elastic, kokoh, dan sebagainya. Semoga Allah memberikan hidayah untuk melengkapi tulisan ini.

Jistifikasi
Setelah kita mengetahui karakteristik peradaban  Islam, maka secara aksiomatik, bila kita akan membangun kembali peradaban Islam, maka tiada pilihan lain, kecuali kembali menghidupkan karakteristik tersebut, secara pribadi, keluarga, dan masyarakat, sampai tegaknya kembali khilafah Islamiyah. Wallahu a’lam.

Rujukan: 
Prof. Dr. Raghib As-Sirjani [Sumbangan Perdaban Islam Pada Dunia].

Pagedangn, 2 Maret 2012.

1 komentar: