Kamis, 01 Maret 2012

SABAR

Tetesan Air Yang Sabar Dapat Menembus Batu Cadas
QS. Fushshilat: 30
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.".

Qatadah [wafat 118 H]
Allah menciptakan malaikat dengan kelengkapan akal tanpa syahwat. Menciptakan hewan dengan kelangkapan syahwat tanpa akal. Menciptakan manusia berakal dan bersyahwat. Karena itu, siapa yang akalnya mengalahkan syahwatnya, maka dia bersama malaikat dan siapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya, maka dia bagai hewan.

Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah
Kesabaran terbagi dua. Kesabaran secara fisik [badany] dan kesabaran oleh jiwa [nafsany]. Kedua kesabaran tersebut, masing-masing ada yang secara sukarela [pilihan sendiri], dan terpaksa. Dengan demikian, kesabaran pada manusia terbagi emapt:
Pertama: kesabaran anggota badan secara sukarela [badany ikhtiyary], seperti bekerja tekun atas pilihan sendiri.
Kedua: kesabaran anggota badan secara terpaksa [badany dharury], seperti kesabaran merasakan sakit.
Ketiga: kesabaran jiwa secara sukarela [nafsany ikhtiyary], seperti kesabaran jiwa tidak melakukan perbuatan tercela di mata syariat dan akal sehat.
Keempat: kesabaran jiwa secara terpaksa [nafsany dharury], seperti kesabaran jiwa ketika dipaksa harus berpisah dengan yang dicintai karena suatu sebab.
Dalam persfektip Islam, kesabaran merupakan konsekuensi dari adanya taklif [pembebanan]. Sabar untuk tetap dalam keta’atan dan sabar untuk tidak melakukan kemaksiyatan.
Dalam sejarah peradaban ummat manusia, kebangkitan suatu bangsa diawali dengan ketekunan dalam berproses. Ketekunan dalam berproses berarti sama dengan kesabaran dalam melaksanakan nilai-nilai kebaikan.
Dalam kegiatan  bisnispun demikian. Berdasarkan penelitian, dibutuhkan waktu selama 5-8 tahun untuk mencapai kesuksesan suatu bisnis. Disinilah peran kesabaran untuk konsisten [istiqomah] dalam BERPROSES. Hampir semua keberhasilan, baik yang negatif  maupun positif, untuk mencapai keberhasilan mutlak diperlukan kesabaran. Penjahat yang professional butuh kesabaran untuk berlatih sampai benar-benar professional. Koruptor kelas kakap pun umumnya butuh kesabaran untuk benar-benar bisa menjadi koruptor yang professional.

Untuk menjalankan nilai-nilai kebaikan diperlukan kesabaran yang terus menerus, secara konsisten dan istiqomah. Sambil berdo’a kepada Allah. Hasil akhirnya, kita serahkan kepada Allah swt.
Demikian pula dengan kegiatan berda’wah, peran kesabaran untuk mengajak setiap orang sangat diperlukan. Allah swt., tidak mengharuskan kita berhasil dalam berda’wah, tetapi mewajibkan untuk melaksanakan proses berda’wah. Hasilnya, Allah swt yang menentukan.
Kesabaran dan ketidaksabaran manusia, pada akhirnya menentukan tempatnya di hari kiamat nanti, yaitu:
Pertama: sebagian masuk sorga tanpa masuk neraka. Ini bagi orang yang yang bersabar dalam keta’atan.
Kedua: sebagian masuk neraka tanpa masuk sorga. Ini bagi orang kafir dan orang yang mensekutukan Allah sampai akhir hayatnya, tidak sempat bertobat kepada Allah.
Ketiga: Sebagian masuk neraka kemudian masuk sorga. Ini bagi orang yang banyak maksiyat, namun didalam hatinya masih ada keimanan kepada Allah swt.

Permasalahan
Lantas, kesabaran yang bagaimana yang kita perlukan, manakala setiap hari kita menyaksikan perdebatan di TV tentang praktek korupsi, ketidakadilan hukum, peraturan [undang-undang] yang tidak berpihak kepada rakyat?.
Kesabaran yang bagaimana yang kita perlukan manakala kita mengetahui keran import garam, beras, gula, buah- buahan, sayur mayor, palawija yang dibuka lebar oleh pemerintah?.
Kesabaran yang bagaimana yang kita perlukan manakala kita mengetahui sumber daya alam kita terus dikuras oleh orang asing?.
Kesabaran yang bagaimana yang kita perlukan, bila biaya pendidikan, kesehatan, dan keamanan yang mahal?. Sementara para pejabat dan keluarganya dengan mudahnya menunjukkan pola hidup mewah ditengah penderitaan rakyat?.

Apakah kita sudah culup puas bila sebagian besar rakyat dihibur sampai tertawa terbahak menyaksikan OVJ [Opera Van Jawa] setiap malam?. Atau menyaksikan hiburan musik dan lawak yang sarat  dengat penampilan aurat yang mengundang syahwat ?????.

Ketika Rasulullah saw ditanya oleh seorang sahabat ra. tentang keutamaan. Jawab beliau saw: amantubillahi tsummastaqim. Beriman kepada Allah, kemudian beristiqomah. Seperti air yang dengan penuh kesabaran [istoqomah], tetes demi tetes secara kontinyu akan dapat melubangi batu cadas yang keras. Wallahu a’lam.

Pagedangan, 1 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar