Jumat, 08 Juni 2012

AT-TAGHYIIR


 Pola dakwah yang berorientasi pada massa biasanya lebih banyak mengandalkan slogan daripada kandungan. Sebab barangkali karena aspek ini lebih mudah dikalkulasi dan didata.

Gerakan dakwah, apabila tidak mampu mengubah slogan menjadi kenyataan atau mewujudkan gambar menjadi realitas, akan kehilangan kehormatan dan pengaruhnya. Akhirnya ia tidak mampu mewujudkan tujuan tujuan yang lebih besar dan lebih jauh.

Islam memberi perhatian secara fokus pada substansi dan kandungan, tanpa mengabaikan fisik dan kemasannya. Perhatian kepada substansi lebih banyak daripada nama, kemasan, dan slogan.

Allah SWT berfirman
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka (Al Munafiqun:4).

Rasulullah SAW berkata
Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat kepada fisikmu dan hartamu, tetapi Allah melihat kepada amal dan hatimu (HR Ibnu Majah).

Kelompok kelompok Islam yang lebih memperhatikan atribut dan slogan, jelas tidak mungkin mampu menterjemahkan idealismenya ke dalam aktivitas harian yang bisa disaksikan orang banyak dan mereka ikut merasakannya. Bahkan seringkali aktivitasnya bertentangan dengan slogan yang senantiasa digembar gemborkan. Inilah sesungguhnya yang menjadi unsur penghancur paling dominan.

Kegiatan memperbanyak bendera, slogan, dan atribut Islam bukanlah suatu cara untuk mewujudkan perubahan Islam dan menegakkan hukum Allah SWT dimuka bumi, sepanjang bendera, slogan, dan atribut itu tidak bisa diterjemahkan dalam realitas kehidupan nyata umat manusia, baik aspek moral maupun perundangan.—Fathi Yakan, Robohnya Dawah di Tangan Dai [Sumber: eramuslim.com].

Perubahan yang didambakan
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d [13]: 11).

Secara umum, kita mendambakan perbaikan [perubahan] terhadap pribadi muslim, keluarga muslim, masyarakat, Negara, dan seluruh dunia tunduk kepada ajaran Islam. Possible kah?.

Bernard Russel
Keyakinan yang paling mungkin dicapai adalah sesuatu yang pernah terjadi dimasa lalu.
Dimasa lalu, selama lebih dari 1000 tahun, pendahulu kita pernah mengendalikan dunia. Mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, filsafat, dan tata nilia kemasyarakatan. Artinya, sebagaimana yang di yakini oleh Bernard Russel, bahwa pernah terjadi dimana ajaran Islam benar-benar mewarnai tata kehidupan diseluruh dunia selama lebih dari 1000 tahun. Kita harus yakin itu, dengan mengharap pertolongan Allah swt., disertai dengan ikhtiyar yang optimum, maka insya Allah kejayaan Islam akan kembali. 

Keyakinan yang sama pernah disampaikan oleh Rasulullah saw pada tahun kedua Hijriyah: ummatku akan menaklukkan Persia. Tahun kedua Hijriyah, kekuatan Islam belum diperhitungkan oleh Persia dan Romawi. Tetapi Rasulullah saw., telah meyakini bahwa Persia akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Demikian pula dengan kita, harus yakin DENGAN MASA DEPAN ISLAM.

George S. Patton [Jenderal AS pada perang dunia II]
Setelah Anda mengambil keputusan, maka lupakan rasa cemas. Bergerak menantang kesulitan adalah kata kunci untuk terhindar dari tembakan musuh. Jika anda diam (tiarap) maka jumlah korban akan meningkat.

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 104).

Orang-orang kafir menghadapi orang-orang mukmin pun dengan organisasi; mereka saling membantu dan menopang satu sama lain. Karena itu, seyogianya orang-orang mukmin membentuk satu organisasi [jamaah] untuk menghadapi organisasi orang-orang kafir. Sebuah organisasi yang dilandasi dengan loyalitas kepada Allah, Rasul-Nya saw. dan orang-orang yang beriman. Jika orang-orang mukmin tidak melakukannya, maka orang-orang kafir yang terorganisir itu akan mengalahkan orang-orang mukmin yang tercerai-berai dan tidak terhimpung dalam suatu organisasi. Allah berfirman,
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS Al-Anfal [8]: 73).

 “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar.” (QS At-Taubah [9]: 71).

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf.” (QS At-Taubah [9]: 67).
Maksudnya, sebagaimana orang-orang munafik, fasik dan berbuat rusak, baik laki-laki dan perempuan, mereka  berkumpul untuk merusak masyarakat dan menyebarkan kemungkaran di dalamnya, maka orang-orang yang shalih dan ahli ibadah, baik laki-laki atau perempuan, hendaknya juga menyatukan semua potensi mereka dalam satu organisasi yang dapat merealisasikan misi perbaikan dengan menyebarkan kebaikan dan keshalihan di tengah masyarakat.

Islam adalah agama kolektif, bukan agama individual. Islam tidak terealisir dalam realitas kehidupan kecuali melalui sebuah jama’ah yang terorganisir dan memiliki pemimpin, dimana jama’ah tersebut mendengar, taat dan membela pemimpinnya. 

Umar bin Khaththab ra
Tidak ada Islam kecuali dengan jama’ah dan tidak ada jama’ah kecuali dengan seorang pemimpin dan tidak ada pemimpin kecuali dengan adanya ketaatan.”.
Memang, agama ini tidak dapat terealisir ajaran-ajarannya kecuali melalui satu jama’ah.

Ali bin Abi Tholib ra
Suatu kedzaliman bila dikelola secara professional akan mengalahkan kebaikan yang dikelola secara amburadul.

Kalau begitu
Kenapa kita harus berdakwah dengan orientasi jumlah pengikut?. Jumlah pengikut yang banyak tidak diharamkan. Namun orientasi kita adalah perubahan. Improvement, karena karakter alam semesta ini adalah berubah. Berubah menuju satu sasaran: improvement personal, improvement keluarga, improvement masyarakat, dan improvement Negara yang menerapkan Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Allah tidak menilai  hasil yang kita capai, tetapi menilai proses at-taghyiir yang kita perjuangkan, sampai malaikat maut menjemput.

Kata kunci dalam berdakwah adalah: komitmen [istiqomah], team work [berjamaah], konsisten [teguh pendirian, sabar dan tabah], dan continouse improvement [cerdas membuat terobosan dakwah, dan perbaikan terus menerus]. Wallahu a’lam.

Gondol, 8 Juni 2012






Tidak ada komentar:

Posting Komentar