Rabu, 11 Januari 2012

ATTAGHYIIR

Engkau Pasti Tergilas Bila Mengabaikan Attaghyiir

Adanya perubahan merupakan salah satu indikator kehidupan. Semua benda, baik mi krokosmos, maupun makrokosmos senantiasa mengalami pergerakan. Bahkan benda yang secara visual kelihatan diam tidak bergerak, sesugguhnya didalam benda tersebut terjadi pergerakan elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi.  Salah satu hakekat kehidupan manusia adalah adanya perubahan yang terjadi pada manusia tersebut. Manusia yang senantiasa diam tidak bergerak, bagaikan mayat hidup tiada makna.


Salah satu pesan Nabi kita Muhammad saw., mengatakan bahwa Islam sangat  membeci pengangguran. Manusia yang diam tidak bergerak, akan mudah terkena penyakit, termasuk sangat mudah digoda oleh syaithon.

Kita dikatakan beruntung bila hari ini lebih baik dari kemarin. merugi bila hari ini sama dengan kemarin,  dan celaka bila hari ini lebih buruk dari kemarin. demikian yang disabdakan oleh Nabi kita Muhammad saw. Kholifah Umar bin Khottab ra., mengatakan hisablah [perhitugkan] dirimu sebelum engkau dihisab. Pernyataan di atas memberikam motivasi kepada kita untuk terus berusaha bergerak agar hari ini lebih baik dari kemarin, dan seterusnya mengalami peningkatan [improvement].

Dalam Quality Manajement System [QMS], dikatakan bahwa suatu sistem harus terus diusahakan adanya improvement, agar tujuan dapat dicapai, antara lain tercapainya peningkatan produksi dan kepuasan pelanggan [masyarakat]. Bahkan secara periodik wajib dilaksanakan audit internal dan tinjauan manajemen daam rangka unutk melakukan improvement. Pakar manajemen moderen mengatakan, bahwa sistem yang tidak mengalami improvement akan tertinggal, sampai pada titik terakhir akan mengalami kebangkrutan.

Demikian pula dengan manusia secara pribadi, keluarga, masyarakat, bahkan negara harus terus menerus diusahakan adanya improvement. Termasuk gerakan sosial kemasyarakatan dan partai politik bila didalamnya terjadi kemandegan [tidak ada improvement], maka jadwal kematiannya tinggal menunggu waktu. Karena itu, semua sistem memerlukan seorang pemimpin yang mempunyai visi improvement. 

Dalam realita kehidupan sampai akhir jaman, siapapun kita, baik secara personal, maupun sistem, pasti mempunyai kompetitor. Kompetitor tersebut senantiasa berusaha untuk mengalahkan, bahkan menghancurkan kita. Kita akan survive, dan mampu mengalahkan kompetitor, bila kita terus melakukan improvement.

Dalam pembentukan sosok pribadi dan ummat yang  utuh (takwin al-muslim al-mutakamil), Seluruh aspek kemanusiaan diberdayakan secara sinergis dan optimal, sehingga akan melahirkan potensi maksimal, meliputi:
1. ruhiyah (spiritual), 
2. fikriyah, ‘aqliyah (intelektual), 
3. khuluqiyah (moral), 
4. jasadiyah (fisik), dan
5. ‘amaliyah (operasional).

Kelima tersebut di atas, merupakan wilayah improvement yang wajib kita usahakan secara konsisten dan terus menerus. Pasti banyak tantangannya, namun bila dikemas dengan hati yang ikhlas dan mohon pertolongan dari Allah swt., maka kita secara pribadi dan ummat insyaAllah akan menjadi manusia dan ummat yang tangguh, tidak seperti kondisi kita saat ini, yaitu menjadi pribadi dan ummat yang follower [pengikut] dari peradaban yang secara normatif bertentangan dengan pesan dari Nabi Kita Muhammad saw.

Mungkinkah kelima wilayah improvement di atas dapat terjadi pada kita?. Sejarah membuktikan, bahwa pendahulu kita dapat menguasai dunia selama lebih dari 1000 tahun disebabkan karena kelima hal tersebut di atas melekat pada kehidupan mereka, secara pribadi, keluarga, dan ummat. Kita wajib mengikuti mereka agar kebangkitan ummat yang kita dambakan dapat menjadi kenyataan.  Allah tidak menilai hasil yang kita capai, tetapi yang dinilai adalah proses yang kita lakukan. Proses improvement yang dimaksud, adalah ATTAGHYIIR, perbaikan terus menerus menuju kebaikan dunia-akhirat.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan [QS. Al-Hasyr: 18].
Wallahu'alam.

Pagedangan, 11 Januari 2012.

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar