Sabtu, 14 Januari 2012

SUKSES 1

Ikhtiyar, Do'a & Tawakkal Merupakan Satu Kesatuan
QS. Ar-Ra’du: 11
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga mereka berusaha untuk merubah keadaan mereka sendiri”.
Salah satu keunikan manusia dibandingkan dengan makhluk yang lain, adalah: mempunyai kebebasan untuk memilih.
Kondisi kehidupan kita saat ini, sedikit banyaknya merupakan hasil pilihan kita dimasa yang lalu. Pilihan kita saat ini juga sedikit banyaknya akan menentukan kondisi kehidupan kita diwaktu  yang akan datang. Hidup adalah pilihan. Pilihan untuk sukses atau gagal. Kita lahir kedunia ini ditakdirkan sebagai makhluk pemenang, setelah mengalami kompetisi dengan jutaan sperma didalam rahim ibu kita. Pada prinsipnya, kita bukan pecundang.

Brian Tracy, penulis yang masuk dalam Guiness Book of Record mengatakan, "Kehidupan seperti balok kombinasi, tugas Anda menemukan angka-angka yang tepat, dalam susunan yang tepat, sehingga Anda bisa memperoleh apa pun yang Anda inginkan.”.
“Sukses adalah hak saya ! Sukses bukan milik orang-orang tertentu. Sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati…” [Andrie Wongso].
Dalam perspektif Islam, kesuksesan yang harus kita capai adalah kesuksesan dunia- akhirat. Rabbana atina fid dunia hasanah, wafilakhirati hasanah, waqina adzabannar. Bahkan dalam QS. Al-Hasyr: 18, orang-orang beriman diwajibkan untuk bertaqwa, kemudian merencanakan kesuksesan  dihari esok. Hari esok yang dimaksud adalah hari esok dalam pengertian jangka pendek didunia dan hari esok jangka panjang di akhirat.
Sulit untuk mengatakan kita akan berhasil menjadi wakil Allah swt., sekaligus akan memakmurkan bumi ini, jika kita abaikan dimensi sukses dalam kehidupan kita. Sukses sebagai pribadi dan sukses sebagai ummat. Ummat terbaik yang diciptakan Allah swt.
Dengan pertolongan Allah swt., setiap orang pada dasarnya bisa merancang kesuksesannya sendiri, asalkan ia menguasai prinsip, cara, bidang dan pelajaran utama untuk menciptakan sendiri kesuksesan di masa depan.
Menurut Dr. Ibrahim El Fiky, diperlukan 10 kiyat untuk mencapai kesuksesan, yaitu: 1) Motivasi, 2) Energi, 3) Pengetahuan, 4) Imajinasi, 5) Tindakan, 6) Optimisme, 7) Keteguhan, 8) Fleksibilitas, 9) Sabar, dan 10) Disiplin.
1.    Motivasi: sebagi penggerak aktivitas manusia.
2.    Energi: miliki energi fisik, energi mental, dan energi emosional.
3.    Pengetahuan: mencari pengetahuan adalah salah satu langkah menuju kebahagiaan dan
       kesuksesan. Mencari pengetahuan merupakan jalan menuju Sorga.
4.    Imajinasi: masa depan hanya dimiliki oleh orang yang memiliki impian yang indah.
5.    Tindakan: tindakan merupakan jalan menuju keberhasilan. Pengetahuan saja tidak cukup,
       tetapi harus disertai  dengan penerapan. Setiap hari Anda harus mengambil satu langkah kecil
       untuk membuat kemajuan, sampai akhirnya Anda membuat perubahan besar.
6.    Optimisme: jalan menuju kenyataan.
7.    Keteguhan: seseorang gagal terkadang bukan karena minimnya pengetahuan yang dia miliki,
       tapi justru karena minimnya keteguhan hati. Banyak pelajar gagal, karena mereka tidak cukup
       teguh dalam menuntut ilmu. Keteguhan dalam perspektif Qur’an, adalah ISTIQOMAH. 
8.    Fleksibilitas: kita harus berlatih selalu fleksibel sebagai bekal menghadapi perubahan yang
       sangat cepat. Kekuatan merupakan sebuah kelenturan. 
9.    Sabar: kunci kebaikan, adalah kesabaran. Orang yang berakal tidak akan ragu bahwa
       kesabaran itu pahit rasanya
10.  Disiplin: disiplin adalah dasar pengendalian diri. Disiplin adalah keberanian melawan arah,
       demi mengorbankan keuntungan/kepuasan jangka pendek untuk sasaran dan tujuan
       jangka menengah dan panjang.

APAKAH ANDA CUKUP DISIPLIN UNTUK MENGAMBIL LANGKAH YANG AKAN MEMBUAT KEHIDUPAN ANDA TERATUR SECARA TERFOKUS KEPADA HASIL. LAKUKAN PERBEDAAN 20 % UNTUK MENCAPAI PERUBAHAN SEBESAR 80 % [Formula Pareto].

Filsafat Timur
Tanpa disiplin, seseorang tidak memiliki pengertian tentang kekuatan batin, tanpa kekuatan batin, dia tidak memiliki perasaan damai, dan tanpa kedamaian, dimana sukacitanya Tanpa disiplin memanage waktu, sangat sulit mencapai cita-cita.
Salah satu indicator orang sukses adalah, mampu mengatur jadwal yang sangat ketat, meliputi: aktivitas bisnis,  intereraksi sosial, membina keluarga, berolah raga, dan sebagainya, dalam jangka waktu 24 jam, sama dengan waktu yang dimiliki oleh orang yang gagal.

Contoh manusia paling sukses, adalah Nabi kita Muhammad saw., menjalankan aktivitas da’wah, berbisnis, membina keluarga,  memimpin perang, dan aktivitas sosial lainnya. Hanya dalam waktu 23 tahun dapat menaklukkan Mekkah, dan masyarakat di Jasirah Arab dan sekitarnya berbondong-bondong memproklamirkan keisalamannya.
Dicatat dalam sejarah, selama 23 tahun, Rasulullah saw., memanage perang setiap 1,5-2 bulan. Coba kita bayangkan kondisi psikologis Beliau yang seakan-aka hidupnya hanya untuk memanage peperangan, namun masih sempat berda'wah, berinteraksi dengan masyarakat, melaksanakan bisnis, mengelola rumah tangga, dan sebagainya. Apa kunci rahasia semua ini?. Yang paling utama adalah kekuatan iman [quwwatul ruhiyah], kekuatan fisik, dan kekuatan motivasi.

 Jim Rohn, filsuf bisnis nomor satu Amerika
 “Anda harus bertanggung jawab atas kehidupan Anda. Anda tidak bisa mengubah keadaan, musim atau arah angin. Tapi, Anda bisa mengubah diri Anda sendiri.”

Bagi seorang muslim yang beriman dan bertaqwa, ikhtiyar, berdo’a, dan bertawakkal kepada Allah swt., merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Hukumnya adalah fardhu ‘ain.
Allah swt., tidak melihat hasil yang kita capai, tetapi melihat prosesnya [action kita], setelah itu, BIARKAN ALLAH YANG MENENTUKAN, Allahu a'lam.


Pagedangan, 14 Januari 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar