Selasa, 17 Januari 2012

SUKSES 2

Tiada hari Tanpa Belajar Untuk Sukses
QS. Ar-Ra’du: 11
Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum hingga mereka merubahnya sendiri.
Iqbal
Berbuatlah sesuatu sehingga Allah swt., berdiskusi terlebih dahulu dengan engkau sebelum menentukan nasibmu.
Missi kehadiran kita diplanet ini, adalah untuk menjadi wakil Allah swt. [kholifah] [QS. Al-Baqorah: 30], dan untuk memakmurkan planet  bumi. Bumi ini hanya akan dipusakai oleh hamba-hamba Ku yang sholeh. Terminologi sholeh menurut perspektif Islam, adalah:
1.    Orang beriman yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi alam, berdasarkan ilmu pengetahuan
       dan teknologi.
2.    Para profesionalis yang beriman.
3.    Memiliki kesholehan pribadi dan kesholehan sosial.

Sejak dialam rahim, kita telah ditakdirkan oleh Allah swt. sebagai pemenang, yaitu ketika kita mampu mengalahkan jutaan kompetitor kita. Kita terlahir sebagai pemenang, bukan sebagai pecundang. Setelah lahir diduniapun, kita tetap masih mempunyai kompetitor sampai diakhir kehidupana kita.
Bagaimana dengan di alam dunia ini?. Untuk menjadi pemenang terhadap competitor kita, kita wajib memiliki  tujuh keberanian: 1) Berani bermimpi, 2) Berani mencoba, 3) Berani Merantau (hijrah), 4)Berani gagal, 5) Berani sukses., 6) Berani berbeda, dan 7) Berani berubah.

Pengetahuan saja tidak cukup. Berani berubah, berarti berani mengambil keputusan. Dunia ini terdiri atas 90 % manusia yang tidak memiliki kemerdekaan  mengambil keputusan untuk berubah. Everything is possible with inspiration and hard working.

Yang abadi didunia ini adalah perubahan. Setiap saat terjadi perubahan. Kita sebaiknya pandai mengambil peluang dibalik setiap perubahan. Sebagai seorang muslim yang bertaqwa dan profesional, paradigma [sikap] kita terhadap setiap perubahan, adalah:
1.    Perubahan dan peluang merupakan dua sisi dari mata uang yang sama.
2.    Anda bisa mendapatkan peluang dibalik perubahan.
3.    Anda juga bisa kehilangan peluang, kalau mata Anda hanya berfokus pada aspek perubahannya saja.
4.    Carilah yang tersembunyi dibalik perubahan yang terjadi.
5.    Jika Anda jeli melihat yang tersembunyi, berarti Anda siap memasuki iklim perubahan yang paling
       ekstrim sekalipun.

Motivator terkenal, Bob Urichuck:
Dibutuhkan keberanian untuk berubah karena perubahan tidak selalu berhasil. Disinilah kebanyakan orang menyerah. Kita harus memiliki persepsi positip tentang perubahan.

Indikator orang sukses
SUCCESS dalam bahasa Inggeris, memiliki akronim, yaitu:
S = Speed [cepat mengambil keputusan],
Tentu saja setelah membuat pertimbangan yang matang. Orang yang bermental sukses, mempunyai keberanian untuk cepat mengambil sikap setiap peluang yang ada, dan sangat menghargai waktu sehingga senantiasa cepat dalam berindak.
Termasuk kecepatan dalam berjalan kaki. Penelitian dilima Negara, masing-masing Indonesia, Singapura, Philipina, Thailan, dan Jepang. Hasilnya: orang Jepang berjalan kaki lebih cepat, disusul kemudian, Singapura, Malaysia, Thailan, Philipana, dan yang paling lambat dalam berjalan kaki, adalah orang Indonesia. Kesimpulannya, kecepatan dalam berjalan kaki, berbanding lurus dengan tingkat kesuksesan secara ekonomi. Intinya: Sikap cepat mengambil keputusan, berarti sangat menghargai waktu. 87 % CEO kelas dunia yang bekerja di Silicon Village AS, mengatakan, penyebab utama kesuksesan mereka adalah karena mereka sangat menghargai waktu. Bahkan Allah swt. Dalam beberapa surat dalam Al-qur’an, bersumpah demi waktu. Demi waktu fajr, demi waktu dhuha, dan demi waktu ashr. Jumhur ‘ulama mengatakan, bahwa bila Allah swt. Bersumpah tentang sesuatu, berarti sesuatu tersebut pasti sangat penting bagi manusia. Nabi kita Muhammad saw., bersabda: ada dua nikmat yang sering disia-siakan oleh ummatku, yaitu waktu senggang dan kesehatan. Semua ini berari, kalau kita bercita-cita untuk berbahagia dunia-akhirat, maka tiada pilihan yang paling utama kecuali PANDAI MEMANAGE WAKTU.
U = Unbeatable [tidak mudah menyerah].
Setiap aktivitas kita pasti ada kendala, gangguan, cobaan, hambatan, dan sebagainya. Kendala-kendala tersebut sedikit banyaknya dapat berpengaruh terhadap semangat juang kita, misalnya semangat belajar, semangat berbisnis, semangant berda’wah, dan sebagainya. Karena itu, salah satu indikator orang sukses, adalah tidak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan. Penelitian mengatakan aktivitas bisnis yang sukses, setelah mampu bertahan di atas 8 tahun. Masa 8 tahun mungkin merupakan masa-masa yang penuh tantangan dan cobaan.
C = Creative [pandai membuat inovasi]
Orang yang sukses, pandai berkreasi, mencari terobosan-terobosan baru, berinovasi, dan terus mengasah pikiran dan keterampilannya untuk terus berkreasi dan beinovasi. Bertafakkur, adalah salah satu metode untuk memohon kepada Allah swt., agar diberi hidayah untuk terus melakukan inovasi-inovasi, agar hari ini lebih baik dari kemarin.
C = Consentration [konsentrasi/fokus]
Banyak yang harus kita kerjakan, tetapi bila Anda telah memilih suatu aktivitas, maka fokuslah dalam mengerjakannya. Bila pikiran Anda tidak fokus, maka sangat sulit untuk mencapai hasil yang optimal.
E = Energic [mempunyai energi fisik, mental, dan emosional]
Orang yang sukses, sangat tekun membangun energi fisik, energi mental, dan energi emosional. Barbagai macam cara dilakukan secara konsisten untuk tetap mempertahanakan energinya. Mialnya dengan berolah raga secara rutin, memilih makanan yang sehat, dan senantiasa berdzikr dan berdo’a kepada Allah swt., untuk membangun energi emosionalnya.
S =Self convidens [percaya diri]
Sulit untuk berkembang bila kita bermental pecundang, dan tidak percaya diri. Bila Anda mengatakan dapat memindahkan gunung, maka percaya dirilah, bahwa Anda pasti bisa. Demikian yang ditulis oleh Dr. Swatz dalam bukunya Berpikir dan Berjiwa Besar. Tentu saja sebagai seorang muslim, percaya diri yang tinggi tidak sampai mengabaikan peranan penting Allah swt.
S = Simplicity [kesedrhanaan].
Orang yang sukses mensikapi sesuatu secara sederhana, tidak berbelit-belit, dan berpikir positip. Senantiasa fokus pada substansi permasalahan. Tidak terlalu membesarkan dalam mensikapi suatu permasalahann, kejadian dan peristiwa tertentu. Orang Inggeris bilang: making simple [bikin menjadi sederhana], maka Anda akan sukses.

Penghambat Kesuksesan:
Yang dapat menghambat kesuksesan, adalah adanya sifat dasar setiap manusia:
1) Terburu-buru (isti’jal), 2) Berkeluh kesah, 3)  Suka mengulur waktu, 4)  Malas,
5) Mengungkit kebaikan, 6)  Suka menghayal, 7)  Pelit,  8) Terlalu mencintai dunia, 9) Suka kemewahan, dan 10)  Mudah tergoda terhadap rayuan/penampilan wanita atau pria.
Kesepuluh hal tersebut di atas, disebut juga sebagai indikator kegagalan. 

Dari mana kita mulai?
Awali kesuksesan dengan: motivasi yang kuat, visi yang jelas dan terukur, serta segera bertindak. Visi utama seorang muslim, adalah mencapai keridhoaan Allah swt, berbahagia dunia-akhirat.

Peter F. Drucker
1.    Cara terbaik meramalkan masa depan adalah dengan menciptakannya [action].
2.    Berhentilah menjadi pengamat masa depan, jadilah pencipta masa depan.
3.    Satu-satunya keterampilan yang menjadi penting dalam abad ke-21 adalah mempelajari keterampilan baru. Segala sesuatu menjadi kadaluarsa dari waktu ke waktu.
Bernard Russel:
Keyakinan yang paling mungkin dicapai adalah sesuatu yang pernah terjadi dimasa lalu.
Manfaat Motivasi:
1) Selalu bersemangat, 2) Tekun dalam berusaha, 3)  Tidak bergantung pada motivasi orang lain, 4) Selalu berinisiatif dan kreatif, 5) Produktif, 6)  Tercapainya tujuan yang diinginkan, 7) Lebih cepat mencapai cita-cita, 8)  Optimis terhadap masa depan, 9)  Menikmati hidup, dan 10)  Terhindar dari kesepian.

Hambatan Motivasi
1) Kurang percaya diri , 2) Opini negatif (berpikir negatif), 3) Perasaan takut pada masa depan, 4)  Merasa tidak penting, 5)  Tidak tahu kondisi saat ini, 6)  Perasaan cemas.
A.    Jika Anda berpikir bahwa Anda diciptakan di dunia ini untuk menghadapi masalah-masalah KECIL, maka Anda tidak akan pernah mencapai sesuatu kecuali yang kecil-kecil saja.
B.    Jika Anda beranggapan bahwa Anda diciptakan untuk menghadapi masalah-masalah besar, maka Anda akan merasa memiliki semangat yang besar untuk menghancurkan semua hambatan dalam kehidupan ini (Dr. Aidh Al-Qarni).
C.    Ikan yang besar hanya dapat ditangkap dari kail dan umpan yang besar. Hasil yang besar hanya dapat dicapai dengan usaha yang besar dan tekun.

HASIL PENELITIAN:
1.    40 % kecemasan mengenai peristiwa yang belum terjadi.
2.    30 % kecemasan mengenai peristiwa yang telah terjadi.
3.    22 % kecemasan mengenai peristiwa yang sepele.
4.    4 % kecemasan mengenai peristiwa yang tidak dapat kita ubah.
5.    4 % kecemasan mengenai peristiwa nyata yang tidak dapat kita kendalikan.

George S. Patton (Jenderal AS pada perang dunia II):
Setelah Anda mengambil keputusan, maka lupakan rasa cemas.
Apa yang harus kita miliki?:
1) Iman yang kuat, 2) Pengontrolan terus menerus, 3) Lingkungan yang baik, 4) Keterampilan (profesionalisme), 5) Jaringan (networking), 6) Senantiasa melakukan pengembangan diri, 7) Menerapkan konsep diversifikasi (keragaman), dan 8)  Tekun dalam belajar, bekerja dan 
berusaha.

Formula Pareto
Pareto, ekonom dari Italia pada akhir abad ke 18, mengatakan:
Bila 20 % dari semua tujuan telah dikerjakan, berarti akan mempermudah pencapaian 80 %
Prinsip 20/80, berarti 20 % keberhasilan suatu program menentukan keberhasilan 80 %  berikutnya.

Pilihan strategi sukses
1.    Bekerja berdasarkan hobby.
2.    Bekerja berdasarkan latar belakang pendidikan.
3.    Bekerja berdasarkan trend masa kini.
4.    Bekerja berdasarkan ramalan masa depan
Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian.
A.    Jangan bercita-cita jadi pegawai negeri, tetapi jangan pula mengharamkannya.
B.    Jadilah Boss bagi diri sendiri.
C.    90 % orang sukses, bekerja berdasarkan hobby, bukan dengan motivasi uang.
D.    99 % orang sukses, bukan pegawai negeri.
E.    Penelitian: 70 % para pekerja kantor, tidak bahagia dengan pekerjaan mereka.
F.    Lakukan kemudahan dan kesenangan, hasilnya: hidup berakhir dengan kesulitan.
G.    Lakukan kesulitan dan ketidaksenangan, hasilnya: hidup berakhir dengan kemudahan.

George S. Patton (Jenderal AS pada perang dunia II) 
Bergerak menantang kesulitan adalah kata kunci untuk terhindar dari tembakan musuh. Jika anda diam (tiarap) maka jumlah korban akan meningkat.

QS. Al-‘Ashr: 1-3
Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Wallahu a’lam.

Pagedangan, 16 Januari 2012.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar