Kamis, 12 Januari 2012

SAYANGI ANAKMU

Musuh Siap Menyembelih Anakmu
QS. Al-Baqorah: 49
Dan ingatlah ketika Kami menyelamatkan kamu dari FIR’AUN dan pengikut-pengikutnya. Mereka menimpakan siksaaan yang berat kepadamu, MENYEMBELIH ANAK-ANAKMU yang laki-laki, dan membiarkan hidup yang perempuan.

Tadabur ayat
Dalam penggalan ayat di atas, kita termotivasi untuk  menyelamatkan anak-anak kita dari sembelihan Fir’aun. Fir’aun secara fisik telah ditenggelamkan oleh Allah swt, dan jenasahnya bisa disaksikan oleh generasi sesudahnya sebagai bukti kekuasaan Allah swt, dan sebagai I’tibar [pembelajaran] bagi kita.
Namun Fir’aun dalam arti simbolik masih terus hidup 24 jam disetiap sudut kehidupan kita, siap menyembelih anak-anak kita. Fir’aun dalam makna simbolik ada di televisi, mas media, pergaulan  bebas, obat-obat terlarang, sistem pendidikan yang merusak moral. Termasuk makanan & minuman yang diperoleh secara subhat dan haram merupakan Fir’aun yang siap menyembelih anak-anak kita.
Kita sulit berharap agar anak-anak kita mejadi anak-yang sholeh, bila sel-sel tubuhnya dibangun dengan uang subhat, apalagi  haram. Anak-anak yang sholeh  diharapkan dapat memberikan  kontribusi pada design peradaban Islam.

Kita harus membangun komitmen yang radikal agar anak-anak kita terhindar dari Fir’aun-Fir’aun yang setiap saat siap menyembelih mereka. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa Neraka.

Dengan menyebut bismillah, kita berharap ihdinasshiraathal mustaqiim [jalan yang lurus] dalam menyelamatkan keturunan kita dari penyembelihan Fir’aun-Fir’aun modern. Lurus dalam penyusunan sel-sel tubuh mereka, lurus dalam mengontrol pergaulan mereka, dan lurus dalam segala aspek kehidupan mereka.
Target pembinaan mereka, adalah:
1. Faseh membaca al-qur'an, tahsinnya bagus, dan hapalannya banyak, 
2. Akhlaqnya bagus, 
3. Prestasi penddikannya bagus, 
4. Pertumbuhan fisiknya bagus,
5. Pergaulannya terkontrol, 
6. Berbakti kepada kedua orang tua,
7. Aktif bermasyarakat, termasuk rajin sholat berjama'ah di masjid,
8. Mengenal dengan baik tentang para pendahulunya yang pernah menguasai dunia selama lebih 
    dari 1000 tahun.
Untuk mencapai hal tersebut di atas  memang tidak mudah disaat pikiran kita telah teracuni secara sitemik oleh berbagai paradigma berpikir yang menyesatkan, misalnya paham materlisme, dimana semua sisi kehidupan kita diukur berdasarkan materi. Namun, dengan kemauan yang kuat, kesabaran yang kuat, usaha yang kuat, dan dengan pertolongan dari Allah swt, insya Allah semuanya bisa dicapai. Tidak ada keimanan tanpa adanya cobaan.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?. [QS. Al-Ankabut: 2].
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
[QS. Al-Ankabut: 69]. Wallahu'alam.
 Bengkulu, 1 Desember 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar