Jumat, 13 Januari 2012

KEBERKAHAN DARI LANGIT


Janji Allah swt., Pasti Benar
Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit, dan tidak akan dimasukkan ke dalam Sorga sehingga unta masuk ke dalam lobang jarum.
Demikian pernyataan Allah swt. dalam QS. Al-A'raf ayat 40. Pernyataan yang pada sa'at disampaikan oleh Rasulullah swt. gkepada rapa shahabat [semoga Allah ridho kepada mereka semua], menyebabkan mereka gemetar, mengalami ketakutan yang luar biasa.

Bagi kita yang mendengar atau membaca ayat di atas, mungkin hanya tersenyum tanpa ada perubahan fisik [tidak gemetar], apalagi perubahan sikap. Disinilah letak perbedaan kita dengan para shahabat ra.

Kepada siapa Allah swt. mengarahkan ayat tersebut di atas?.
Yang pertama, kepada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah swt.
Tanda-tanda kebesaran Allah swt. telihat pada dua hal, pertama, ayat-ayat Qur'aniyah yang sampai sa'at ini dijaga kemurniannya oleh Allah swt., walau telah berumur lebih dari 1400 tahun, tetap original, tanpa mengalami perubahan. Bukankah ini merupakan tanda-tanda kebesaran Allah swt.?. Kedua, ayat-ayat kauniyah, berupa alam semesta dalam besaran mikro [mikrokosmos] dan makrokosmos. Adanya keteraturan elektron, proton dalam  satu atom yang sama, baik yang berada di Indonesia maupun atom yang berada di negara lain, pasti mempunyai sifat, spesifikasi yang sama, mulai dari orbit elektronnya, tingkat energinya dan sifat-sifat lainnya. Logam besi yang berada di Indonesia, pasti mempunyai sifat dan karakteristik yang sama dengan logam besi yang berada di negara lain. Ini sebagai bukti bahwa yang menciptakan logam besi dan semua benda lainnya hanya satu, yaitu Allah swt. Seandainya sifat dan karakteristik logam besi yang berada di Indonesia berbeda dengan logam besi yang berada di negara lain, pasti dunia ini akan mengalami ketidakberaturan. Demikian pula dengan benda-benda makrokosmos, dijamin mempunyai sifat dan karakteristik yang sama dimanpun berada. Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah di atas, masuk dalam kategori orang yang tidak mau mempelajari tanda-tanda kebesaran Allah swt.

Mendustakan ayat-ayat Allah, juga termasuk mengingkari ayat-ayat perintah [kewajiban] dalam Al-Qur'an, misalnya perintah sholat, puasa, haji, berinfak, berbuat baik kepada kedua orang tua, berbuat baik kepada sesama manusia, mencari nafkah yang halal, dan melindungi keharmonisan ekosistem. Termasuk didalamnya juga perintah untuk menegakkan hukum-hukum Allah dalam memanage rumah tangga, masyarakat, dan negara.

Disisi lain, termasuk mendustakan ayat-ayat Quraniyah, adalah mengabaikan mempelajari, membaca [tilawah], dan mentadaburi ayat-ayat Allah swt. Ustd. Fathi Yakan mengatakan: cukuplah orang itu dikatakan mengabaikan Al-Qur'an bila tidak khotam dalam waktu 40 hari. Subhanallah, bagaimana mungkin ummat ini akan bangkit, kalau rumahnya setiap hari bagaikan kuburan yang didalamnya tidak pernah atau jarang sekali para penghuninya melakukan tilawah qur'an, apalagi mentaburinya. Seakan mereka berkata: tilawah dan tadabur qur'an hanya untuk para ustadz dan 'ulama saja. Paradigma ini sebaiknya dibuang jauh dari pemikiran kita.

  
Kedua kepada orang menyombongkan diri terhadap ayat-ayat Allah swt. Penyebab utama Iblis dilaknat oleh Allah swt., adalah istikbar [sombong]. Sombong karena materi penciptaan dirinya lebih baik dari materi penciptaan Adam as., Aku labih baik dari Adam, karena aku diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah yang kotor. Menyombogkan diri karena faktor keturunan, termasuk kategori kesombongan yang dibenci oleh Allah swt. Kemuliaan kita tidak didasarkan kepada keturunan, tetapi karena ketaqwaan. Inna akramakum 'indallahi atqaakum [QS. Al-Hujarat: 13]. Standar kemuliaan kita adalah taqwa, bukan karena keturunan.

Harta, jabatan, kepintaran/gelar akademik, keterampilan, serta kemewahan dunia apa saja  kita miliki dapat menjadi penyebab kesombongan, apalagi bila diperoleh dengan cara yang tidak diridhoi Allah swt. Karena itu, apa saja yang kita miliki, kita usahakan sebagai sarana [jembatan] menuju ketaqwaan kepada Allah swt. Hanya dengan taqwa kepada Allah swt yang dapat menyelamatkan kita dari kesengsaraan dunia, siksa kubur, dan siksa neraka.

Ada tiga pohon dosa yang diklasifikasikan oleh pendahulu kita, yaitu:
1. Istikbar, menyebabkan iblis dilaknat oleh Allah swt.
2. Serakah, menyebabkan Adam as diusir dari Sorga.
3. Dengki, menyebakan pembunuhan pertama didunia, ketika Qobil membunuh Habil.

Mungkin ketiga pohon dosa di atas yang banyak menimpa kita ummat Islam sehingga keberkahan dari langit tidak pernah turun kepada kita. Mungkin ketiga pohon dosa di atas juga dimiliki oleh para koruptor dinegara ini sehingga tiada bosan mengambil harta yang bukan miliknya. Korupsi di negara Republik Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah ummat Islam telah sampai pada tingkat yang sangat mencemaskan, sehingga mungkin hanya bisa dihentikan dengan cara revolusi.

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, PASTI  Kami [Allah] akan melimpahkan keberkahan kepada mereka dari langit dan bumi. Keberkahan dari langi dan bumi, para pufassirin mengatakan: rezki yang melimpah dari lsangit dan bumi.
Demikian garansi dari Allah swt dalam QS. Al-'Araf: 96.

Wallah'alam.

Pagedangan, 13 Januari 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar